A. DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah komponen-komponen yang menyangkut software dan hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator (guru) pada komunikan (siswa/murid) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar sehinnga proses belajar terjadi. Jadi, disini media belajar biasa dijadikan suatu perantara agar proses komunikasi pendidikan yang sedang berjalan bisa secara efektif dan tepat guna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Menurut Sharon E. Smaldino
Membagi media pembelajaran menjadi 6 kategori yaitu : teks, audio, gambar, video, benda dan orang.
2. Menurut Setyosari & Sihkabuden (2005)
Mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi media berdasarkan : bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, persepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi pemanfaatannya.
1) Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya:
a. Media pembelajaran dua dimensi
Yaitu media yang penampilanya tanpa menggunakan media proyeksi dan berukuran panjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan saja. Misalnya, peta, gaambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sis datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi
Yaitu media yang penampilanya tanpa mengguanakan media proyeksi dan mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. Misalnya, meja, kursi, mobil, rumah, dll.
c. Media pandang diam
Yaiyu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, gambar binatang yang dapat diproyeksikan.
d. Media pandang gerak
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak di layar, termasuk media televise dan video tape recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di computer atau layar lainnya.
3. Menurut Gerlach dan Ely
Mengklasifikasikan media berdasarkan ciri- ciri fisiknya ke dalam delapan tipe, yaitu
a. Benda sebenarnya (realita) : orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
b. Presentasi verbal : media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide), transparansi, cetakan di papan tulis, majalah dam papan tempel.
c. Presentasi grafis : bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun karikatur.
d. Potret diam (still picture) : potret yang diambil dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai, film bingkai, atau majalah/surat kabar.
e. Film ( motion picture) : film atau video tape dari pemotretan/perekaman benda atau kejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
f. Rekaman suara (audio recorder) : rekaman suara saja yang menggunakan bahasa verbal maupun efek suara music (sound effect).
g. Program : terkanal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar, ada pula yang dipersiapkan dan deprogram melalui mesin computer.
h. Simulasi : peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaan sebenarnya. Misalnya : perilaku begaimana seorang sopir ketika sedang mengemudi yang ditujukan pada layar video atau layar film.
4. Menurut Thomas
Thomas secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang pengalaman, yaitu sebagai berikut :
2) Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh.
a. Pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (the real life experience.
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman tiruan (the substitute of the real experiences)
Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruaan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
c. Pengalaman dari kata-kata (words only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak. Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang didiperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan keabstrakkanya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut kerucut Dale :
Gambar Kerucut Pengalaman Dale
5. Menurut Sulaiman
3) Klasifikasi berdasarkan persepsi indera yang diperoleh
Dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu : media audio, media visual, dan media audio visual. Nemun Sulaiman menggolongkan media pembelajaran menjadi sebagai berikut :
a. Media audio : media yang menghasilkan bunyi. Misalnya, Audio Cassette Tape Recorder, dan Radio.
b. Madia visual : media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual : media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d. Media audio motion visual : penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti televise, video tape/cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual : media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada. Seperti sound-film strip, sound-slides, dan rekaman still pada televise.
f. Media audio semi-motion : media yang berkemampuan menampilkan titik-titk tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion nyata. Misalnya : telewriting dan recorded telewriting.
4) Klasifikasi berdasarkan penggunaannya
a. Media pembelajarn yang penggunaanya secara individual. Misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media pembelajaran yang penggunaanya secara kelompok. Misalnya film dan slides.
c. Media pembelajaran yang penggunaanya secara missal. Misalnya televise.
6. Menurut Duncan
5) Klasifikasi berdasarkan pemanfaatannya
Duncan menyusun penggolongan media menurut hirarki pemanfaatannya untuk pembelajaran. Duncan ingin mensejajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam suatu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya, semakin mudah pengadaanya, sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya terbatas.
7. Menurut Heinich, dkk (1996)
Mengemukakan klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1). Media yang tidak di proyeksikan, (2). Media yang diproyeksikan (projected media), (3). Media audio (4). Media video dan film, (5). Komputer, (6). Multimedia berbasis komputer.
8. Manurut Kemp & Dayton (1985)
Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu :
a. Media cetakan.
Yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur, dan teks terprogram.
b. Media pajang
Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan bulletin, dan pameran.
c. OHP dan transparansi
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambing, gambar, atau gabungannya pada lembaran tentang tembus pandang atau plastic yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.
d. Rekaman audiotape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rakaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
e. Seri slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah suatu film transparansi yang berukuran 35mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar 10 sampai 30 manit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.
f. Penyajian multi-image
Media berbasis visual dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi dan struktur materi.
g. Rekaman dan film hidup
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
h. Computer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberikan kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit, satu unit computer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input, prosesor, penyimpana data dan output.
0 komentar:
Posting Komentar